17/05/2025

Taiwan Today

Sosial

Jelang Tahun Baru Imlek, Taiwan Tingkatkan Langkah Pencegahan ASF

31/12/2019
Sampai saat ini, 14 lembaga kementerian di Taiwan masih terus menjalin koordinasi dan bekerja keras untuk mencegah virus ASFmemasuki Taiwan, demi menjaga kepentingan dan stabilitas mata pencaharian masyarakat. (Foto oleh Eksekutif Yuan)

Kondisi penyebaran wabah Flu Babi Afrika (ASF) yang terjadi di Tiongkok telah menimbulkan dampak serius terhadap kehidupan masyarakat. Kelangkaan daging babi di negara tersebut telah membuat pemerintah setempat harus mengimpor dari Amerika Serikat, serta mengakibatkan harga daging babi di pasaran melambung hingga tiga kali lipat.

 
Sampai saat ini, 14 lembaga kementerian di Taiwan masih terus menjalin koordinasi dan bekerja keras untuk mencegah virus tersebut memasuki Taiwan, demi menjaga kepentingan dan stabilitas mata pencaharian masyarakat.
 
Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, kebutuhan masyarakat akan daging babi dan produk terkait akan meningkat, dan terdapat kemungkinan produk daging atau daging beku yang tercemar virus ASF dari Tiongkok memasuki Taiwan melalui impor produk dari Asia Tenggara, atau transaksi perdagangan online. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, pemerintah kembali meminta seluruh jajaran terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah antisipasi, agar jangan sampai terjadi kebocoran.  
 
Pada tanggal 3 Desember 2019, Legislatif Yuan telah mengesahkan revisi undang-undang mengenai pencegahan wabah penyakit pada hewan, serta menambahkan butir-butir ketentuan dan kewajiban yang harus ditaati oleh pengusaha bisnis online demi mencegah terjadinya kebocoran.
 
Pemerintah telah meminta Dewan Pertanian (COA) dan Kementerian Perekonomian (MOEA) untuk melakukan pengawasan ketat, dan menerapkan hukuman berat terhadap pelanggaran yang ditemukan.
 
Sebelum Taiwan dinyatakan terjangkit penyakit kuku dan mulut (foot and mouth disease, FMD), nilai ekspor daging babi Taiwan mencapai NT $50 milyar. Pada bulan Mei tahun depan, Taiwan akan resmi dinyatakan bebas FMD oleh OIE (World Organisation for Animal Health), dan daging babi asal Taiwan dapat kembali diekspor ke mancanegara.
 
Pemerintah juga meminta COA dan MOEA untuk mendukung modernisasi industri peternakan babi, seperti pengadaan pembangkit listrik biogas, yang dapat mengurangi pencemaran lingkungan.        
 

Terpopuler

Terbaru